Jum’at, 21 Oktober 2022. Kabupaten Barito Selatan menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu dalam rangka Revitalisasi Bahasa Daerah yang diikuti oleh siswa-siswi tingkat SD dan SMP. Berbagai lomba berbahasa Ma’anyan seperti pidato, puisi, pantun, tanuhui (bercerita), dan tumet leut (bersenandung) ditandingkan berdasarkan kategori tingkat pendidikan untuk mencari yang terbaik. Pemenang juara 1 dan 2 masing-masing kategori SD dan SMP untuk lomba tumet leut dan tanuhui, akan mewakili Kabupaten untuk bertanding di Festival tingkat Provinsi Kalimantan Tengah awal bulan November nanti, sedangkan juara 1 lomba pidato dan puisi akan ikut tampil eksibisi menunjukan kebolehanya di panggung provinsi.
SMPN 1 Gunung Bintang Awai mengirimkan peserta didik terbaiknya yang sudah dilatih dan dipersiapkan untuk ikut bertanding memperebutkan gelar juara. Lomba pidato diwakilkan oleh Dinda Betricia, lomba tanuhui oleh Natali Olivia, lomba tumet leut oleh Dona Pebriani, dan lomba puisi oleh Octavia Angelica. Bapak kepala sekolah, pak Deli Karnegi, S.Pd memberikan nasehat, semangat dan atas nama sekolah, mendukung penuh mereka ber-empat sebelum berangkat ke Buntok. “Menang atau kalah itu biasa, apapun hasilnya, pastikan kalian menampilkan yang terbaik!” Imbuhnya.
Kegiatan festival dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 20-21 Oktober. Perwakilan SMPN 1 Gunung Bintang Awai ditampung di rumah ibu Elina, S.Pd yang berdekatan dengan lokasi kegiatan di Aula Dinas Pendidikan desa Sababilah. Perlombaan berlangsung dengan lancar dan meriah dimana masing-masing generasi Dayak Ma’anyan perwakilan berbagai sekolah tampil maksimal menunjukan kemampuan terbaiknya.
Hasil pertandingan langsung diumumkan oleh para juri di hari terakhir festival. Setiap cabang perlombaan memiliki 6 pemenang; masing-masing juara 1,2 dan 3 kategori SD, serta juara 1,2 dan 3 kategori SMP. Salah satu perwakilan SMPN 1 Gunung Bintang Awai bernama Natali Olivia, berhasil merebut juara 2 cabang lomba Tanuhui dengan membawakan cerita yang berjudul “Hi Nalau Lepuh Namirang” dan akan mewakili Kabupaten Barito Selatan untuk bertanding di tingkat Provinsi. Walaupun 3 kategori lainya masih belum membawa pulang piala, namun merupakan suatu kebanggaan karena telah diberikan kesempatan berjuang untuk mengharumkan nama sekolah. Bagi yang berangkat, bertanggung jawab membawa nama Barito Selatan dan berlomba menghadapi kabupaten Barito Timur dan Barito Utara. Sedangkan yang tinggal, akan menjadi duta bahasa untuk membakar semangat teman-temanya di sekolah agar selalu menggunakan bahasa Ma’anyan.
Sheeeesh keren pak 🥶🙏🏻
Sheeeesh 🥶🥶